

Pantai Pusong Sangkalan berhadapan dengan Samudera Hindia masih sangat asri dan bersih, pasirnya yang bersih dan agak kasar. Ombaknya yang besar sanga menantang untuk bermain selancar. Air lautnya yang biru sangat indah dan membuat mata betah berlama-lama memandang lautan lepas yang tak bertepi itu. Kebesaran Tuhan semakin dahsyat ketika kita di senja hari menikmati indahnya sunset, mata kita dibuat tak akan lepas menatap matahari yang masuk kedalam air inchi demi inchi.

Kalau anda mengunjungi pantai ini dipagi hari jam 6.00 sampai dengan jam 10.00 WIB, anda akan berkesempatan melihat nelayan tradisional yang sedang “Tarek Pukat” (menjaring ikan dengan pukat yang ditarik dari laut ke darat). Sebuah tontonan yang menarik juga melihat dua kelompok nelayan yang menarik masing-masing ujung pukat ke daratan. Kelompok nelayan yang berjumlah 10 sampai 15 orang ini manarik pukat sambil mengeluarkan suara-suara teriakan kecil dan melantunkan syair-syair yang sangat indah.
Syair-syair dalam bahasa Aceh :
tarek pukat…. lamat saja
buleun seupot…..roeuh ungkot
ungkoet jeunara

Itulah sekilas tentang Pantai Pusong Sangkalan Aceh Barat Daya. Sayang sekali Objek wisata yang sangat indah ini masih belum mendapat perhatian baik dari pengusaha maupun Pemerinatah Daerah setempat. Bahkan bisa dikatakan tidak pengelolaan dan publikasi sedikitpun dari Pemda ABDYA. Padahal objek wisata ini akan menarik perhatian wisatawan lokal bahkan mancanegara yang tentunya bisa menjadi pendapatan daerah dan juga bisa memperbaiki ekonomi masyarakat setempat.